Pentingnya Tidur Yang Cukup Untuk Kesehatan

Pentingnya Tidur Yang Cukup Untuk Kesehatan – Tidur yang cukup mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Jika Anda sudah menjaga pola makan, aktif melakukan aktivitas fisik, namun tidur kurang atau berkualitas buruk, tubuh tetap rentan mengalami gangguan kesehatan. Sayangnya, tidur sepertinya tidak menjadi prioritas bagi kebanyakan orang saat ini, terutama bagi mereka yang bekerja dan berkarir. Sangat mudah untuk mengabaikan anjuran untuk tidur delapan jam sehari ketika Anda dihadapkan pada tumpukan pekerjaan yang menunggu untuk diselesaikan.

Tidur memiliki banyak peran bagi kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental. Saat tidur, tekanan darah menjadi lebih rendah sehingga memberikan kesempatan pada jantung dan pembuluh darah untuk ‘beristirahat’ sedikit. Semakin sedikit kita tidur, semakin kecil peluang jantung dan pembuluh darah untuk ‘beristirahat’. Jika terus berlarut-larut, kondisi ini dapat meningkatkan tekanan darah kita dan seperti yang kita ketahui, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit lainnya.

Pentingnya Tidur Yang Cukup Untuk Kesehatan

Pentingnya Tidur Yang Cukup Untuk Kesehatan

Saat kita tertidur, kebutuhan tubuh akan glukosa menjadi rendah. Jika kita kurang tidur atau kualitas tidur kita buruk, tubuh akan memberi sinyal ke otak bahwa tubuh kita membutuhkan lebih banyak glukosa sebagai sumber energi. Akibatnya, kadar glukosa darah kita menjadi lebih lama dari yang seharusnya. Seiring berjalannya waktu, hal ini bisa menjadi ‘kebiasaan’ yang sulit dikendalikan. Sepertinya tubuh kita selalu membutuhkan lebih banyak glukosa daripada yang dibutuhkannya. Inilah cikal bakal tingginya kadar glukosa darah yang nantinya bisa memicu diabetes.

Kenapa Harus Istirahat Cukup

Saat kita tidur, tubuh kita membutuhkan lebih sedikit energi dibandingkan saat kita bangun. Selain itu, saat tidur, tubuh kita menekan produksi hormon ghrelin – hormon penyebab rasa lapar – dan meningkatkan produksi hormon leptin (hormon penyebab rasa kenyang). Oleh karena itu, dengan tidur, otak menerima sinyal bahwa tubuh kita sudah kenyang. Oleh karena itu, jika kita kurang tidur, otak akan menerima sinyal bahwa tubuh kita lapar, sehingga sinyal tersebut merangsang nafsu makan kita. Akibatnya, kita merasa lapar dan makan pada waktu yang tidak tepat. efek samping? Itu jelas berujung pada penambahan berat badan gan!

Tidur juga berperan dalam membentuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa tidur yang cukup, tubuh kita akan memproduksi sitokin – protein yang dapat menyerang infeksi dan peradangan – dalam jumlah yang lebih sedikit dari yang dibutuhkan. Jika sitokin dalam tubuh kita sedikit, maka sistem imun kita akan lemah sehingga rentan terhadap infeksi dan penyakit. Tanpa tidur yang cukup, sel-sel imun kita juga akan lambat dalam beregenerasi sehingga ketika kita sakit, tubuh kita akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Tidur yang cukup juga dapat mengoptimalkan fungsi otak kita, terutama fungsi memori dan belajar. Tanpa tidur yang cukup, otak akan kesulitan berkonsentrasi. Otak juga akan kesulitan menyimpan ingatan, sehingga lama kelamaan kita akan mengalami gangguan ingatan.

Tidur juga berperan dalam proses mengkomunikasikan emosi kita. Saat ada kejadian menyenangkan, tubuh kita harus meresponnya dalam bentuk emosi positif. Sebaliknya, ketika terjadi peristiwa yang tidak menyenangkan, tubuh kita harus bereaksi berupa menyalurkan emosi negatif, seperti marah atau sedih. Nah, jika kita kurang tidur, fungsi pemrosesan dan transfer emosi bisa menjadi salah. Apapun kejadiannya, emosi yang disampaikan adalah emosi negatif. Akibatnya, mood kita bisa terganggu seiring berjalannya waktu. Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan berbagai gangguan psikologis seperti depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan kecemasan (panik).

Kesehatan Otak Dan Pentingnya Tidur Yang Cukup

Kebutuhan tidur kita bergantung pada usia kita. Semakin tua seseorang, semakin sedikit kebutuhan tidurnya. Anak-anak memiliki kebutuhan tidur yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa karena mereka masih dalam masa pertumbuhan. Tidur yang cukup dapat merangsang pelepasan hormon pertumbuhan yang bermanfaat untuk meningkatkan massa otot dan memperbaharui sel-sel tubuh.

Kebutuhan tidur dan pola tidur juga bisa berbeda-beda pada setiap orang, meski berada pada usia yang sama. Misalnya, ada orang yang membutuhkan tidur malam 8 jam dan tidak perlu tidur siang di siang hari. Sementara itu, ada orang yang hanya membutuhkan waktu tidur 7 jam, namun ada juga yang membutuhkan tidur 1 jam setiap harinya.

Shawn Stevenson, ahli dari Departemen Gangguan Tidur dan Peredaran Darah di Brigham, menetapkan bahwa waktu terbaik untuk tidur adalah pukul 10 pagi hingga 6 sore. Waktu ini sesuai dengan ritme sirkadian tubuh, yang bekerja dengan cara yang mirip dengan matahari terbit dan terbenam. Ritme sirkadian adalah ‘jam’ dalam tubuh kita yang membantu mengatur siklus bangun dan tidur tubuh kita. Ritme sirkadian diatur oleh hipotalamus di otak, yang juga dipengaruhi oleh keberadaan cahaya. Saat ada cahaya terang, otak akan memberi sinyal pada tubuh untuk bangun. Sebaliknya, saat keadaan gelap, otak akan memberikan sinyal untuk melepaskan hormon melatonin yang dapat membantu kita tertidur.

Pentingnya Tidur Yang Cukup Untuk Kesehatan

Nah, sejumlah fungsi tubuh berfungsi lebih baik di malam hari. Jika kita sering tidur larut malam, maka fungsi tubuh kita tidak dapat berfungsi secara maksimal dan hal ini dapat menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh kita. Jika daya tahan tubuh kita melemah maka kita akan mudah terserang penyakit.

8 Manfaat Tidur Siang Yang Masih Jarang Diketahui

Setiap orang mungkin memiliki ritme sirkadian yang berbeda. Tampaknya ritme sirkadian juga bisa dipengaruhi oleh jenis kelamin. Pria mungkin memiliki ritme sirkadian yang lebih panjang dibandingkan wanita. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh fakta bahwa kebanyakan pria tidur lebih larut dibandingkan wanita. Sebaliknya, wanita dengan ritme sirkadian yang lebih pendek cenderung lebih cepat lelah dan tertidur dibandingkan pria, namun bisa bangun lebih awal dan lebih aktif dibandingkan pria.

Beberapa orang sangat sensitif terhadap waktu tidurnya, sehingga kurang tidur sehari pun dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Di sisi lain, ada orang yang memiliki ‘toleransi’ cukup tinggi terhadap perubahan atau dinamika pola tidur dan jumlah jamnya.

Tidur yang baik, tidak hanya tidur yang memenuhi waktu tidur sesuai usia, namun juga tidur yang berkualitas sehingga tercapai tujuan tidur sebagai sarana tubuh untuk ‘pemulihan dan istirahat’.

Orang-orang terdekat kita tidak menyadari adanya gangguan tidur yang kita alami, misalnya mendengkur, halusinasi, berjalan dalam tidur, atau jeda napas saat tidur.

Tidur Yang Cukup Dan Cara Tidur Yang Baik

Selain itu, tidur yang berkualitas juga merupakan tidur yang sudah mencapai tahap ‘tidur nyenyak’. Pada fase ‘tidur nyenyak’, hormon pertumbuhan dilepaskan dan tubuh dapat menghilangkan stres. Sistem kekebalan tubuh juga bisa pulih saat ‘tidur nyenyak’. Dengan memasuki fase ‘tidur nyenyak’ maka tujuan tidur dapat tercapai.

Buatlah jadwal tidur yang teratur, usahakan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya. Ini untuk membentuk ritme sirkadian kita 

 Hindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat mengganggu tidur kita seperti kopi, teh dan coklat terutama di sore hari 

Pentingnya Tidur Yang Cukup Untuk Kesehatan

 Ciptakan suasana tidur yang nyaman dan santai. Misalnya saja mengatur suhu AC yang nyaman, memasang lampu malam yang tidak terlalu terang, menjauhkan ponsel dari tempat tidur, dan memasang TV di kamar tidur. 

Menjaga Kesehatan Kulit Melalui Tidur Yang Memadai Dan Kebiasaan Skincare

Selain hal di atas, ternyata posisi tidur juga bisa mempengaruhi kualitas tidur kita. Prof. Shelby Harris, pakar tidur di Albert Einstein College of Medicine, mengatakan posisi tidur terbaik adalah telentang. Tidur sambil berbaring dapat mengurangi rasa pegal dan nyeri pada tubuh. Selain itu, tidur telentang dengan kepala lebih tinggi dari dada juga dapat menurunkan risiko sakit maag, yaitu rasa hangat di dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Sayangnya, menurut National Sleep Foundation, hanya 7% populasi manusia di dunia yang tidur telentang. Kebanyakan orang tidur miring. Faktanya, tidur miring dapat menyebabkan nyeri pada bahu dan pinggul. Bahkan tidur miring ke kanan pun bisa menyebabkan sakit maag.

Artikel Terkait

Leave a Comment